Tanggal pertama di bulan Mei ini, yang notabene tanggal merah, aku menghiasi hariku dengan MEMBACA….!!!
Weiiittssss sok-sokan…
Hari ini aku melahap 2 buku dari tetraloginya Andrea Hirata, yang kedua dan yang ketiga, Sang pemimpi dan Edensor.. Andrea Hirata emang bener-bener hebat, hanya bermodalkan mimpi, bisa travelling sampe EROPA, aku pengeeennnnn… bener kata dia, Bermimpilah, karena Tuhan akan menangkap mimpi itu, dan suatu saat mimpi itu benar-benar terjadi, asal dengan tekad yang kuat..
Aku mungkin juga pernah seperti Andrea Hirata, tapi tidak se ekstrem dia, dia jauh lebih tahu tentang hidup.. Mungkin orangtuaku juga punya mimpi seperti halnya Andrea Hirata.. Dengan gaji yang sangat tidak tetap tiap bulannya, mana mungkin bisa menamatkan at least 2 anaknya sampai S1, dan hope satu lagi akan menyusul, hehehe… Dalam ilmu logika ilmu ekonomi, mungkin beliau ini hanyalah seorang pemimpi, tapi seperti Andrea Hirata, yang menginginkan hidup yang lebih baik, berusaha sebisa mungkin untuk bisa membiayai perguruan tinggi..
Dan aku?? Aku bermimpi untuk bisa mengarungi dunia ini, entah dalam skala kecil, aku ingin berjalan meniti setiap langkah, melihat aktivitas orang, melihat bangunan bersejarah dimanapun, melihat khayalan-khayalan yang ada dalam otak, melihat jejak-jejak masa lalu, melihat dunia dan isinya, setiap detil kehidupan, supaya aku lebih bisa menghargai hidup dan lebih bersyukur.. Tuhan perkenankan aku lebih mengenal ciptaanMu..
Dan efek dari pelahap maut buku adalah semakin merepetnya mataku, aku semakin tidak bisa melihat jarum jam dari kamarku, aku semakin tidak jelas melihat screen di kelas, dan satu hal, semakin tidak jelas melihat DIA.. Wakakakakakkkkk
Well, dari buku itu aku juga mempelajari hal tentang CINTA, entah cinta tentang persahabatan ikal dan arai, dan juga cinta diantara mereka dengan wanita yang sangat dikaguminya.. Ikal masih setia dengan A ling-nya, dia mencari A ling hingga pelosok Afrika demi mencari cinta pertamanya itu.. Kutipannya gini, "karena jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya masih nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan yang kita cari dalam diri kita sendiri, yaitu kenyataan".. Emang sedikit menyedihkan..
Arai beda lagi, dari kecil dia sudah jatuh cinta dengan Zaukiah Nurmala, tapi melihat Arai yang physicly jauh dari bentuk manusia, dia acuhnya bukan main, walopun Arai telah susah payah menghapal lagu When I fall in love sambil main gitar, dia tetap acuh.. Bahkan sampai ketika Arai kuliah di Prancis, tapi dia yakin suatu saat Nurmala akan bertekuk lutut, bahkan ketika tanggal 14 September, Arai menelpon Nurmala pagi buta hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun tapi malah dihardik oleh Nurmala, Arai tetap tak putus asa, dia berkata, "Lihat Kal, dengar suaranya? Dia mencintaiku!"..
Satu lagi kutipan di Edensor yang bikin aku membelalakkan mata, lalu berkata, oh iya ya…
"love me or just hate me, but don't spare me with your indifference"
Tuhan mendengar doa, Tuhan menangkap mimpi..
Tuhan tidak buta, Tuhan tidak tidur…
11 bulan yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar