Udah 15 hari saya pergi meninggalkan Jogja, meninggalkan Indonesia, demi sebuah impian dan sebuah doa.. Meninggalkan orang-orang yang amat saya sayangi (tsaaah).. Beberapa hari yang lalu saya berusaha menolak semua kata-kata yang bisa merangsang hormon kehomsikkan saya, bahkan saya sedikit beware mengingat temen saya senasib sudah mulai terkena penyakit malarindu.. Morning tea, morning chat, kangen, jogja, jalan-jalan, jogja panas, dan tetek bengek lainnya..
Saya pergi nggak ada tangis yang mengiringi, saya harap sampai detik saya meninggalkan negara inipun saya tidak akan meneteskan airmata kepedihan (heh!).. Saya bener-bener nggak mau sedih.. Cukup sudah waktu saya untuk bersedih, semua sudah ada jalannya sesuai ijinNya.. Saatnya buat belajar, belajar tentang analisa yang belum tentu saya dapat di Indonesia, belajar bagaimana menjadi seorang anak yang mandiri, mengerjakan semuanya sendiri, menjadi anak yang berani menatap dan berjalan beriringan di dunia gombalisasi (hoh!).. Belajar mengenai kehidupan yang nggak saya dapat di Indonesia, bahkan mungkin di kelurga saya sendiri.. Belajar mengenai apapun.. Saya akan belajar disini..
It's sound like desperado..
Saya emang sedang-tidak-atau-belum-homsik, hanya saja, saya sedang merasa semangat yang sudah saya bangun mulai sedikit rapuh.. Saya nggak mau kerapuhan ini berlanjut menjadi sebuah kehancuran buat saya sendiri.. Bantu saya untuk menyusun semangat kembali..!!!!tasuke o-kudasai!!!
Ya Allah, mudahkanlah hambamu dalam menyerap ilmuMu, sungguh ilmuMu tiada batas, sedang pikiran hamba terbatas.. Mudahkanlah dalam mencerna setiap maksud implisit yang membuat saya nggak ngerti harus gimana.. Amiinnn…
Nozomi, yume, inori…
*desirability, dream, pray*
11 bulan yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar