Sabtu, Juli 11, 2009

Warna Indonesia..

Ketika saya pernah mendapat kesempatan untuk merasakan nikmatnya tinggal di luar negri, saya berharap suatu saat Indonesia bisa seperti negri yang pernah saya rasakan ituh.. Public service yang memuaskan, orang-orang yang ramah, saling menghormati, menjaga kebersihan, keteraturan baik lalu lintas maupun apapun, dan tingkat keamanan yang mantab.. Untuk ukuran perempuan, saya nggak takut pulang malam sendirian, even udah jam 12 malam..

Ketika kemaren pulang, saya sempat tertegun, 3 bulan ternyata membuat saya terlena dengan "kenikmatan" tersebut, saya kembali dihadapkan dengan realita wajah negri ini.. Turun dari pesawat, berdesakan, seakan-akan yang duluan dapat jatah BLT.. Ketika melewati stand kesehatan, saya diharuskan mengisi form tentang negara mana yang sudah saya kunjungi, satu yang bikin kecewa adalah ketika seorang TKW yang masih lugu nggak ngerti gimana caranya ngisi form itu, lalu petugasnya bilang, "udah diisi aja, ini cuman formalitas aja kok".. Begitu nggak concern-nya dengan kesehatan, gimana Indonesia bisa bebas flu babi, flu burung dan flu-flu yang laennya, kalo petugas bandara saja seperti itu..

Masih tertegun lagi..
Ketika harus ngantri scanning bea cukai, antrean yang nggak jelas, mana ujung mana pangkal, dan bener-bener nggak ada rasa monggo silahkan duluan.. Dan saat keluar dari bandara, inilah realita negri ini.. Buang sampah tidak pada tempatnya dan tercecer yiaaakss, semrawut, orang ngrokok dimana-mana, belum lagi tawaran-tawaran kuli angkut, dan pegawai taksi yang memburu "mangsanya"..

Yak, jawaban klasik..
Mereka juga nyari makan, dan itulah pekerjaannya.. That's it..

Belum lagi masalah lalu lintas, motor-motor bersaingan dengan mobil dengan kecepatan kencang (termasuk saya, hehehe).. Dan tidak adanya maksimal speed di jalanan negri ini, jadi sering terdengar bunyi klakson, atau bunyi rem mendadak yang berdecit.. Jujur saya mendengar klakson di Jepang, bisa diitung dengan jari..

Dan ketika sampai di rumahpun, saya juga kembali ke realita.. Khusus yang ini off the record..

Anyway.. Over all..
Saya masih cinta dengan negri ini.. I love my country with its dearth.. Dimana langit dipijak, disitu langit dijunjung.. Cocok nggak sih peribahasanya..???it sounds strange..
Hahahha.. Luweh..

Miss every weekend in nice city Fukuoka, shall we meet again? Tersadar bahwa ternyata kita saling membutuhkan..

Tidak ada komentar: