Selasa, Desember 09, 2008

It's all about your indifference..

Hey kau yang ada disana? Bagaimana kabarnya? Kenapa aku harus tahu kabarmu dari orang lain? Untung orang lain itu sahabatmu, dan untungnya juga sahabatku juga, halah, kenapa jadi belibet gini??

Hey, kenapa kau begitu menyebalkan? Ahh, aku jadi inget kata-katamu dulu, "DizZ, aku emang orangnya menyebalkan, tapi itu luarnya aja kok!".. Kenapa kau tiba-tiba berubah?dari yang menyebalkan menjadi menyebalkan sekali?? Dan tahu tidak?kenapa setiap kali membahasmu perutku jadi mulas?? Aku merasa kamu membaca tulisanku, padahal kan tidak boleh..

Kenapa kenapa kenapa??? Terlalu banyak pertanyaan dalam pikiranku, dan lagi-lagi aku harus berusaha mencari jawaban atas pertanyaanku dengan caraku sendiri, dengan beranggapan bahwa kau ada, kau selalu ada, dan kau menjawab.. Jawaban itu selalu membuatku sedikit tersenyum, tapi tidak bisa membuatku puas, karena kamu benar-benar nggak ada, wooopss I mean blum ada..

Tahu tidak? Imajinasiku udah melebihi batas, sudah melayang-layang entah sampai di langit keberapa.. Apa aku harus membuang jauh pikiran-pikiran itu? Atau aku harus menghapus semua memory tentang kamu? Atau aku harus merestart ulang program di otakku? Hanya untuk menghilangkan kamu dari aku?? Aku sudah mencobanya berulang-ulang, mengabaikan perasaan itu, membuang jauh pikiran-pikiran yang membuai itu, bahkan berpikiran logis, buat apa menunggu? tapi kenapa tidak bisa??
Huh!!!

Hey, sebenarnya aku bisa saja hidup tanpa dirimu, toh aku sudah biasa hidup sendiri.. Tapi aku benci setiap kali kamu hanya lewat dalam hidupku, tanpa menoleh, tanpa menyapa, hanya lewat saja..
Baagh..

Tahu tidak? Muka tetap tersenyum tetapi hati bersedih itu rasanya sakit, menahan untuk tidak berteriak itu rasanya sakit, dan menahan untuk tidak menangis itu JUGA sakit.. Tapi buat apa aku harus berteriak? Buat apa aku harus menangis?

La Haula walla quwata illa billa

Tidak ada komentar: